Pembangunan hotel Tak Mengangu Bangunan Lama Gedung Kebudayaan Sumbar.

Sumbar.Infosatelitnews.Com–
Wacana pembangunan hotel di Gedung Kebudayaan Sumbar.menjadi perbincangan berbagai kalangan.Pro dan kontrak juga mengiringi pembangunan hotel itu.
Padahal,tak menganggu bangunan lama.

Hanya menambah ke atas dan diperkirakan mencapai 108 kamar.Hotel berbasis seni dan Budaya. Gedung Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat(GKSB)merupakan gedung yang berfungsi sebagai tempat pameran pertunjuk kan dan berbagai kegiatan seni lain-nya.

Fungsi dan (GKSB) itu,sebagai parwisata pusat budaya,termasuk dalam pengembangan dan pengolahan pusat dokumentasi,ctalase,informasi seni budaya dan pariwisata
Sumatera Barat,khususnya Indonesia pada umumnya.

Penerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Riaang(BM-penanganan sarana dan prasarana serta infrastruktur untuk pelestarian budaya dan sejarah salah satunya pembangunanGedung Kebudayaan Sumatea Barat tersebut.

Diakui,saat ini pariwisata sangat penting sampai salah satu sektor yang dapat meningkatkan pendapatan daerah Sehingga.Gedung Kebudayaan perlu peningkatan penunjang fasilitas swasta tersebut,yakni perhotelan yang dikelola secara profesional
Sedangkan,rencana untuk meningkatkan fungsi bangunan Gedung Kebudayan Sumatera Barat sebagai hotel untuk menunjang pariwisata dan jaga sebagai ikon wisata di Sumatera Barat Peningkatan fungi ge
dung menampung keinginan masyarakat dalam menunjang
parwisata,agar jadi sinergi antara prasarana hiburan penginapan untuk menunjang pariwisata.
kondisi bangunan Zora C yang masih berupa sloof dan kolom strktur

Cara praktia dimungkinkan untuk
pemingkatan funsi menjadi hotel
Karena, semua pondasi dari
Zosa A hingga C sama. Peningkatan fungsi Zona C menjadi hotel akan menjadikan Gedung Ke budaya Sumbar onestop servis  bertagligi Dimana mcg akomodir funsi  yang lengkap Mulai dari kafe .kios sou
vemir, ruang pertunjukkan, studio
XXJ, hingga hotel.

Adanya asumsi, dengan di-
bangunya hotel di Gedung Ke
buadayaan Sumbar, akan menghi
langkan sejarah Taman Budaya di
Gadung Kebudayaan Sumbar, itu
tak benar sama sekali. Bahkan, kata Era Sukmma, Kepala Dinas Bina
Marga, Cipta Karya dan Tata
Ruang (BMCKTR,.akan memperkuat
keberadaan seniman dan bu
dayawan Lagi pula, pembangan
hotel ita, tak mengangu bangu
nan lama Gedung Kebudayaan
Sumbar.

Sebab, hotel dibangun
diatas gedung lama itu
Hotel yang dibangun lebih
kurang 108 kamar itu, tak men
ganggu bangunan lama. Sebab,
dibangu⁰n diatas bangunan lama.
Dan, hotel berdisain kapal Teta
nic, merupakan Hotel Budaya
Berbasis Seni dan Buadaya.

Artinya hotel itu berkolaborasi
dengan seni dan budaya.
Dengan adanya
hotel tersebut, diyakini seni
dan budaya minang akan lebih
eksis dan dikelola secara profe-
sioral,” kata Era Sukma, dirungan
kerjanya, Senin (13/3) kepada wartawan
Bayangkan saja, kata Era
Sukma, saat tamu hotel mencari
hiburan, mereka tak perlu pergi
jauh, Karena sudah tersedia ber
bagai seni dan budaya minang
yang tampil di hotel tersebut
Tingal bagaimana seniman dan
budayawan mengkemas seni dan
budaya yang akan ditampilkan.
Dan, tetu ada palanta berdasar-
kan seni dan budaya yang ditampilkan.

Kalau tamu rindu seni tari ada
tempatnya. Rindu dengan talen-
pong, suluang dan jenis seni lain
nya tinggal mencari di hotel ter
sebut.

Nah, ini peluang bagi
seniman untuk berkreasi mena
pilkan karyanya,” ungkap Era Sukma
seraya mengatakan, hotel itu juga
mempunyai beberapa ruangan
temasuk ruangan pertunjukkan
Dan, kolaborasi hotel, seni dan
budaya ini, bakal menghidupka
seni dan budaya minang. Bahkan
akan menjadi icon wisata baru
Sumatera Barat. (Hasmi)

Share:

Array

Komentar:

Berita Lainnya