Bapan Ri Sorot Proyek Milik OP Bwss SDA  V Sumbar TA 2021

Sumbar.Pesel Infosatelitnews.com–Begilah bentuk proyek pengaman pantai yang berada di Pesisir selatan  mengundang tanda tanya.

Salah satu proyek pengaman pantai kegiatan operasi dan Pemeliharaan SDA III pekerjaan pemeliharaan berkala Pantai Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Proyek yang telah di PHO ini dipertanyakan, sebab, tumpukan batu jetty masih terlihat banyak lubang menganga tanpa dikunci dengan  batu berukuran kecil.

Lembaga Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia (LI BAPAN RI) Zainal Abidin Hs

Menangapi adanya kejangalan dalam proyek tersebut sangat disayangkan, Proyek baru siap di PHO kelihatan adanya pasangan kosong untuk mengunci batu besar sangat kurang.

Kurang batu untuk pengunci jelas adanya ronga kosong batu jatuh kebawa tentu akan membuat proyek akan
mudah didorong air  apabila pasangan laut naik.

Proyek diduga tak bisa bertahan lama.

Kita minta kepada penegak hukum untuk mengusut proyek ini agar masyarakat benar benar bisa menikmati proyek dengan waktu lama.

Proyek ini  dugaan adanya indikasi berbau KKN.

Proyek Milik Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air Satker Operasi dan Pemliharaan SDA Sumatera V, menuai sorotan dari BAPAN RI pada pekerjaan pengamanan pantai Kambang Kabupaten Pesisir Selatan.

Proyek dengan nomor kontrak HK.02.03/02/OPSDA.S V-SATKER/0PSDA.III/IV/2021 tanggal 6 april 2021 dengan nilai kontrak Rp. 1.266.372.000,- pelaksanaan 180 hari kalender kondisinya masih berantakan.

batu jetty berantakan
Meski masih terlihat batu jetty yang berantakan proyek yang dikerjakan CV Karya Gema Nusantara sudah dilakukan PHO,

Telusuran media ini, kamis (21/10) kelokasi pekerjaan memang terlihat tanda-tanda di PHO berupa lingkaran cat merah diujung batu pengamanan pantai yang dikerjakan.

Persoalan lain, kata Zainal,  ada salah seorang pengamat teknik di Sumatera Barat yang juga aktivis di dunia kontruksi mengajak kita maupun  media dan LSM  menyusuri krib tersebut, lubang menganga masih terlihat di sepanjang batu krib tentu menyalahi aturan yang telah tertuang dalam kontrak proyek tersebut.Bahkan, batu kecil pengikat banyak yang pecah dan melorot kebawah yang masih kosong tentu menyalahi.

Intinya kita minta semua kegiatan yang berasal dari dana APBN dan APBD harus sesuai spek,

dan kita minta kepada masyarakat, DPRD, maupun Wartawan agar proaktif mengawasi semua kegiatan yang ada di Sumbar”, jelasnya.

Sementara saat media ini menghubungi PPK OP BWS V  belum dapat dihubungi.Hs

Share:

Array

Komentar:

Berita Lainnya