Kepri.Batam.Infosatelitnews.com–‘Ujuk rasa  masyarakat Rempang dan persatuan adat melayu provinsi Kepri daerah tanjung pinang, bintan dan penyengat menuntut agar BP Batam tidak akan melakukan Relokasi 16 titik kampung tua Rempang pada senin 11/9

Dalam tuntutan masyarakat 1 Agar tidak terjadi penggusuran kampung Tua.

2.Membebaskan 8 orang yang di tahan disaat kejadian unjuk Rasa beberapa hari yg lalu di jembatan 4 sewaktu demo.

Tuntutan ke 3 Agar menarik pasukan yang berjaga di lokasi maupun di persimpangan jalan akses masuk warga di sembulang..Jika tuntutan ini di Terima maka pendemo pun akan membubarkan diri. Kami anak melayu, selalu tertib Rukun damai jika tuntutan terpenuhi.

Maksud dan tujuan kedatangan para petinggi Adat melayu kemari kami merasa terpanggil dengan hati yg mendalam mendengar bahwasannya mendengar 16 titik kampung tua yang sudah berpuluh tahun mereka menempati akan di alokasikan.Historis kampung tua penuh dengan sejarah, mulai dari moyang,tok,datok sampai cucu. dulu sebelum jaman penjajahan Agresif belanda. kampung tersebut sudah ada penghuninya yaitu masyarakat orang suku laut dan suku melayu yang bermukim di daerah tersebut , sewaktu sekutu belanda dan jepang akan menyerang Raja Raja penyengat.laut tersebut sembulang tempatnya akses jalur laut ke tanjung pinang dan bintan. Masyarakat yang tinggal di daerah 16 kampung titik rempang dan Galang sebelum pemisahan wilayah pemerintahan kota tanjung pinang dan Batam masyarakat tersebut segala urusannya masik ke tanjung pinang.

Petinggi lembaga Adat melayu penyengat merasa terpanggil akan ada aksi demo kekantor BP Batam terkait penggusuran kampung di 16 titik kampung tua tersebut agar di bebaskan dari penggusuran dan konon kabar rempang yang akan di bangun proyek strategis Nasional.

Tuntutan Aksi Demo Agar presiden Republik Indonesia. Bisa membebaskan yang dimaksud lahan kampung tua tersebut Agar tidak di Gusur.

Aksi Pendemo tersebut Agar kepala BP Batam H. Muhamad Rudi tidak menggusur lahan tersebut pendemo juga meminta membebaskan 8 orang yang di tahan di saat demo di jembatan 4 yang kemarin. Koordinator mengumumkan melalui mig agar bapak Rudi menemui para pendemo dan meminta penjelasan secara langsung agar masyarakat mendengar. Tepatnya pukul 11 wib suasana pendemo pun tampak sedikit tegang,dari pihak BP Batam menyarankan Agar perwakilan diperkenankan masuk kekantor BP Batam untuk diskusi, pendemo tetap tidak mau mediasi di dalam kantor tersebut harus Bapak Rudi menyampaikan di luar saja menurut orator dan pengeras suara,

Tuntutan pendemo pun di penuhi akhirnya Kepala BP Batam pun tiba di depan masa.

Kepala BP Batam muhamad Rudi menyampaikan kepada pendemo yang di depan Pintu Gerbang Akses masuk.

Kepala BP Batam menyampaikan kepada masyarakat Batas wewenangnya sebagai kepala BP Batam sebatas sampai di menteri saja segala urusannya tidak kurang dan tidak lebih, jadi jika masyarakat atu warganya yang merasa kurang puas dengan hasil ini,

Muhamad Rudi mengajak ke jakarta agar tau persis duduk akar permasalahan mengenai lahan lokasi tersebut.

Sebenarnya muhamad Rudi sangat sedih melihat warganya kondisi seperti ini. Tetapi apa yang mau di perbuat jika tuntutan warganya terpenuhi.

Pendemo pun sudah tidak terkontrol lagi sebagian pendemo mulai kurang akal sehatnya lemparan kecil berupa minuman aku pun mulai terbang merasa terpancing emosi.

Entah darimana asal usul kayu juga mulai di lempar kedalam kantor BP Batam. Petugas kepolisian Ditpam,satpol PP. Dari kepolisian tetap menenangkan aksi tersebut jangan sampai terpancing emosi.(HS.Zul)