Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Ingin Berinvestasi di Sumbar

 

Sumbar.Padang.Infosatelitnews.com–Sebanyak 58 orang delegasi keluarga besar keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi sudah sampai di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (4/7/2024) malam dan disambut langsung oleh Gubernur Mahyeldi di Istana Gubernuran.

Selain kunjungan silaturrahim dan menapak tilas nasab, delegasi juga menegaskan keinginan untuk berinvestasi di kampung halaman kakek buyut mereka.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Delegasi yang juga suami dari cucu tertua SyekhKeturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Ingin Berinvestasi di Sumbar Ahmad Khatib AL Minangkabawi, Prof Dr Muhammad Fida Bahjat, saat jamuan makan malam di Istana Gubernur Sumbar.

Ia menyatakan sangat terharu dengan sambutan dari Pemprov Sumbar dan berharap kunjungan tersebut semakin mempererat hubungan antara Sumbar  dengan Arab Saudi dari berbagai sisi.

“Ada pun tujuan kedatangan kami selaku keturunan 

Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabau adalah untuk bersilaturrahim, mencari nasab kami, dan melihat peluang kerja sama atau investasi, baik di bidang perdagangan, jasa, mau pun pendidikan, kebudayaan, atau apa pun yang ada kaitannya dengan usaha kami memajukan Sumbar,” kata Prof Fida.

Setelah kembali ke Arab Saudi, katanya, delegasi yang datang akan bergerilya dan berkomunikasi dengan keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang lain serta para kolega, untuk mengajak datang ke Sumbar dan menetapkan berbagai peluang kerja sama atau Investasi.

Sehingga dengan sendirinya, hubungan antara sumbar dengan Arab Saudi serta negara-negara lainnya menjadi terbentuk dan semakin menguat.

“Awalnya kami berencana 63 orang untuk datang ke Sumbar, tapi karena ada yang kemudian berhalangan, maka hari ini kami seluruhnya datang sebanyak 58 orang. Kami berasal dari berbagai negara, bukan hanya Arab Saudi, tapi juga ada yang dari Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan lain-lain,” katanya.

Prof Fida Bahjat juga mengatakan, ratusan orang keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi saat ini memiliki ragam latar belakang profesi, mulai dari ilmuwan, guru besar, diplomat, pengusaha, dan lain sebagainya.

Bahkan, anak dari Prof Fida Bahjati, yaitu Syeikh Amir Bahjat merupakan salah satu ulama besar di Masjid Nabawi Madinah Al Munawarah.

“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat meriah pada malam ini. Semoga pertemuan ini menjadi bukti akan kekuatan persaudaraan antar umat Islam. Kami bangsa Arab memberikan rasa hormat kepada masyarakat Indonesia, khususnya saudara kami warga Minangkabau,” katanya.

Sementara itu dalam sambutannya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyatakan rasa hormat dan bahagia atas kunjungan silaturrahim delegasi keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi tersebut.

Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, Pemprov Sumbar mengabadikan nama Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi sebagai nama Masjid Raya Sumbar sehingga menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Sumatera Barat.

“Penetapan nama Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi kami resmikan pada peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah atau 7 Juli 2024 di Kompleks Masjid Raya,” kata Gubernur.

Mahyeldi sesumbar mengeklaim masyarakat Minangkabau merasa bangga bahwa tokoh ulama besar seperti Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi berasal dari tanah Minang.

Terlebih, Syekh Ahmad Khatib pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram dan merupakan guru dari banyak ulama besar Nusantara seperti, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari, yang selepas belajar di Mekkah mendirikan organisasi besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

“Muhammadiyah dan NU sendiri adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Selain itu, banyak ulama besar asal Sumbar, juga murid langsung Syekh Ahmad Khatib, seperti Haji Abdul Karim Amrullah atau Haji Rasul (ayah Buya Hamka), Syekh Muhammad Jamil Jambek, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Syekh Muhammad Jamil Jaho, Syekh Abbas Qadhi, Syekh Abbas Abdullah, Syekh Khatib Ali, Syekh Ibrahim Musa, Syekh Musthafa Husein al-Mandili, hingga Syekh Hasan Maksum,” katanya.

Gubernur juga menerangkan, Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi merupakan ulama dan tokoh yang lahir di Koto Tuo, Ampek Angkek, Kabupaten Agam pada tanggal 6 Mei 1860.

Ayahnya bernama Abdullatif bergelar Khatib Nagari, yang berasal dari Koto Gadang. Abdullatif merupakan saudara dari Datuk Rangkayo Mangkuto, yang menjabat sebagai Tuanku Lareh di Koto Gadang pada masa itu.

“Ada pun ibu dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, bernama Limbak Urai, yang berasal dari Koto Tuo, Ampek Angkek, Kabupaten Agam,” tuturnya. ( Inf.07)

 

Share:

Array

Komentar:

Berita Lainnya