Jawa Timur.Bojonegoro. Infosatelitnews.Com–Ambruknya Proyek bangunan pengaman tebing sungai Bengawan Solo dengan nilai miliaran rupiah di Desa Lebaksari Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur,
Hancurnya proyek tersebut diduga akibat lemahnya pengawasan dari dinas SDA tersebut. serah terima dan PHO dipertanyakan.
Terlihat dilapangan hasil pekerjaan proyek tersebut berkelok kelok bagaikan ular, Namun proyek tersebut sudah luluh lantak hancur berantakan.
Diguga dalam pekerjaan proyek tersebut banyak terjadi pengurangan volume membuat proyek hancur baru siap dikerjakan,dilapangan indetitas proyek tak ditemukan.
Kondisi bangunan banyak yang rusak. Tiang penopang bangunan banyak yang tercerabut dari dalam tanah dan patah. Sejumlah tiang beton terlihat terangkat ke permukaan dan bangunan penahan tebing amblas. Amblasnya bangunan proyek tersebut diperkirakan terjadi akhir Desember 2024.
Andi warga Desa Lebaksari mengatakan di sekitar lokasi, kurangnya pengawasan terbukti baru saja proyek diselesaikan dikerjakan 1 (satu) bulan, proyek sudah amruk.
Kita selaku warga sangat kecewa dengan hasil proyek pengaman sungai ini.tentu pemilik proyek Dinas SDA Kab Bojonegoro.harus bertangung Jawab.proyek dari uang berasal dari uang rakyat.
Proyek tersebut di menangkan oleh PT Indopenta Bumi Permai yang beralamat di jalan Jemursari VII No.19 Surabaya Jawa Timur.
Masyarkat mengeluhkan proyek baru siap 1 bulan sudah hancur berantakan pada hal proyek ini berasal dari uang rakyat yang dibayar melalui pajak dari rakyat.
Warga menambahkan dengan hancurnya proyek ini
melihat kondisi sekarang ini, malah seperti proyek gagal mas,tandasnya
Sebagai penerima manfaat, warga masyarakat desa setempat itu hanya berharap semestinya pekerjaan dilaksanakan dengan baik, khususnya yang menggunakan anggaran negara. “Kalau tidak serius, akhirnya yang terjadi seperti itu”. Kalau sudah amburadul,hancur sepertinya ini sangat sulit diperbaiki,tambah warga.
Dengan hancurnya proyek ini PPK dan PPTK serta Kadis PU (SDA) Heri Widodo. belum dapat dikomfirmasi.
Terkait dengan hancurnya proyek tersebut dalam masa pemeliharaan pelaksana, Edrwar Hafri angkat bicara selakuketua, DPP LSM Ampera Indonedia Menangapi hancurnya proyek milik SDA Kab Jatiponto,sangat disayangkan diduga dalam pekerjaan tersebut diduga kurang kedalaman pondasi serta pembesian yang disambung dengan step tiang kepondasi terlihat asal jadi hancurnya proyek bisa terangkat pondasi kok, bisa
dan Lemahnya pengawasan dilapangan. Serta dugaan Perencanaan tidak matang dari awal kok bisa pondasi tiang terangkat dan diduga proyek tidak sesuai Spek.
Kita minta Kepada penegak hukum untuk mengusut proyek ini juga kita kepada kepada KPK Usut Proyek ini. (Hasmi)